Baca Juga
Matematika SMP KK A
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Masa
pertumbuhan siswa di
usia SMP/MTs merupakan
masa remaja, suatu peralihan dari anak-anak ke dewasa.
Pada masa yang singkat ini, siswa mengalami perkembangan secara signifikan
dalam hidupnya, bukan hanya pada fisik, namun juga emosi, sosial, perilaku,
intelektual, dan moral. Banyak masalah dan benturan yang mungkin terjadi selama
proses pertumbuhan dan perkembangan ini. Agar remaja dapat tumbuh secara
optimal maka dibutuhkan dukungan dan kesempatan pada dirinya untuk
mengembangkan diri dengan disertai pendampingan dari orang dewasa yang peduli
terhadap dirinya (Santrock, 2011). Guru sebagai orang dewasa terdekat setelah
keluarga diharapkan dapat mendukung siswa dalam melalui proses perkembangan
ini.
Di sisi lain, setiap siswa dilahirkan dengan membawa
potensi. Tanpa adanya potensi tersebut,
maka mustahil manusia
akan mampu menjalani
kehidupan yang akan dilalui
yang penuh dengan
tantangan, cobaan, dan
halangan. Selain potensi keimanan, setiap manusia dianugrahi
potensi indrawi dan tubuh atau raga secara umum, lalu potensi akal pikiran
serta potensi rasa. Terkait pendidikan matematika, merupakan tugas guru
matematika untuk dapat menggali dan mengidentifikasi potensi siswa guna
memperlancar terjadinya proses pembelajaran.
Guru diharapkan memiliki wawasan mengenai karakteristik
siswa, cara-cara menangani masalah, mengenali potensi siswa dalam belajar
matematika, mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan cara mengatasinya
sehingga dapat dimanfaatkan dalam mendukung
pencapaian tujuan pembelajaran.
Pengetahuan guru mengenai karakteristik siswa merupakan salah satu
kompetensi pedagogis seperti yang dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No.16 tahun 2007, yaitu kompetensi inti guru: “Menguasai karakteristik
peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional,
dan intelektual”.
Selain bertujuan mencapai kompetensi yang telah ditentukan,
proses pembelajaran juga merupakan wahana untuk penguatan pendidikan karakter
siswa. Setiap proses pembelajaran melibatkan mata pelajaran atau tema yang
sedang dilaksanakan, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, serta
pengelolaan kelas. Dalam rangkaian penyelenggaraan proses belajar mengajar di
kelas guru memiliki kesempatan leluasa untuk mengembangkan karakter siswa.
Guru dapat memilih bagian dari mata pelajarannya atau tema pelajaran untuk diintegrasikan dengan pengembangan karakter siswa.
Metode belajar yang dipilihpun dapat menjadi media pengembangan karakter. Ketika mengelola kelas guru berkesempatan untuk mengembangkan karakter melalui tindakan dan tutur katanya selama proses pembelajaran berlangsung. Pengembangan karakter oleh guru di kelas dan sekolah sangat strategis dalam membangun dan memelihara karakter bangsa.
Hal itu sesuai dengan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dicanangkan oleh pemerintah.
Guru dapat memilih bagian dari mata pelajarannya atau tema pelajaran untuk diintegrasikan dengan pengembangan karakter siswa.
Metode belajar yang dipilihpun dapat menjadi media pengembangan karakter. Ketika mengelola kelas guru berkesempatan untuk mengembangkan karakter melalui tindakan dan tutur katanya selama proses pembelajaran berlangsung. Pengembangan karakter oleh guru di kelas dan sekolah sangat strategis dalam membangun dan memelihara karakter bangsa.
Hal itu sesuai dengan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dicanangkan oleh pemerintah.
Gerakan PPK dalam pendidikan hendak mendorong seluruh
pemangku kepentingan untuk mengadakan perubahan paradigma, yaitu perubahan pola
pikir dan cara bertindak, dalam mengelola sekolah. Gerakan PPK di sekolah
adalah gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakteristik siswa
melalui harmonisasi olah hati (etik),
olah rasa (estetika),
olah pikir (literasi),
olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan
publik, dan kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.Gerakan
tersebut merupakan kelanjutan dan kesinambungan dari Gerakan Nasional
Pendidikan Karakter Bangsa Tahun 2010.
Kebijakan PPK terintegrasi dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu
perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik.
Nilai-nilai utama GNRM (religius, nasionalis, mandiri, gotong royong,
integritas) ingin ditanamkan melalui sistem pendidikan nasional agar diketahui,
dipahami dan diterapkan di seluruh sendi kehidupan. Lima nilai utama karakter
tersebut saling berkaitan membentuk jejaring nilai karakter yang perlu
dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK .
Nilai karakter Religius
yang mencerminkan keberimanan
terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku
untuk melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai
perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.
Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu
hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan
alam semesta (lingkungan). Nilai karakter religius ini ditunjukkan dalam
perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan. Sub nilai religius antara lain
cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama, teguh pendirian,
percayadiri, kerja sama lintas agama, antibuli dan kekerasan, persahabatan,
ketulusan, tidak memaksakan kehendak, melindungi yang kecil dan tersisih.
Nilai karakter Nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap,
dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa,
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya. Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri,
menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul dan berprestasi, cinta
tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman
budaya, suku, dan agama.
Nilai karakter Mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak
bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu
untuk merealisasikan harapan, mimpi
dan cita-cita. Subnilai
kemandirian antara lain
etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya
juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang
hayat.
Nilai karakter Gotongroyong mencerminkan tindakan menghargai
semangat kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama,
memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, bersahabat dengan orang lain dan
memberi bantuan pada mereka yang
miskin, tersingkir dan
membutuhkan pertolongan. Subnilai gotong royong
antara lain menghargai,
kerjasama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah
mufakat, tolong menolong,
solidaritas, empati, anti
diskriminasi, anti kekerasan, sikap kerelawanan.
Nilai karakter Integritas merupakan nilai yang mendasari
perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki
komitmen dan kesetiaan pada nilai- nilai kemanusiaan dan moral (integritas
moral).
Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.
Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).
Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.
Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).
Berlatar
belakang dan dengan
rasional di atas,
maka modul ini disusun sebagai bentuk fasilitasi bagi guru
guna meningkatkan wawasannya mengenai karakteristik siswa, permasalahan
siswa,potensi siswa,dan kesulitan belajar siswa beserta cara mengatasinya.
Dalam rangka mendukung implementasi Gerakan PPK di sekolah dan kelas, modul ini telah mengintegrasikan nilai-nilai
utama karakter pada Gerakan PPK tersebut. Penerapan nilai-nilai utama karakter
pada PPK tersebut terintegrasi dalam komponen kegiatan pembelajaran.
B. Tujuan
Modul ini disusun adalah untuk menjadi bahan belajar bagi
guru atau bahan ajar pendamping bagi fasilitator terkait materi karakteristik
siswa SMP dalam program Guru Pembelajar.
Tujuan belajar yang akan dicapai adalah memahami perkembangan fisik, emosi, sosial, kepribadian, intelektual, moral, dan spiritual siswa, menganalisis potensi siswa dalam belajar matematika, mengidentifikasi kesiapan belajar matematika siswa, dan menjelaskan kesulitan belajar matematika siswa beserta cara mengatasinya.
Tujuan belajar yang akan dicapai adalah memahami perkembangan fisik, emosi, sosial, kepribadian, intelektual, moral, dan spiritual siswa, menganalisis potensi siswa dalam belajar matematika, mengidentifikasi kesiapan belajar matematika siswa, dan menjelaskan kesulitan belajar matematika siswa beserta cara mengatasinya.
C. Peta Kompetensi
Pembahasan materi dalam modul ini mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
Kompetensi yang akan dicapai melalui materi dalam modul ini meliputi kompetensi inti guru yang dijabarkan ke dalam kompetensi guru mata pelajaran, seperti dalam tabel berikut ini.
Kompetensi yang akan dicapai melalui materi dalam modul ini meliputi kompetensi inti guru yang dijabarkan ke dalam kompetensi guru mata pelajaran, seperti dalam tabel berikut ini.
STANDAR KOMPETENSI GURU
|
||
KOMPETENSI INTI GURU
|
KOMPETENSI GURU MATA
PELAJARAN/KELAS/KE
AHLIAN/BK
|
Indikator Esensial/ Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
|
1. Menguasai karakteristik
siswa dari aspek
fisik, moral, spiritual, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual.
|
1.1 Memahami karakteristik siswa
usia
SMP/MTs yang berkaitan
dengan aspek fisik, intelektual,
sosial- emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya.
|
1.1.1 Menjelaskan perkembangan
fisik siswa dan implikasinya dalam
pembelajaran
|
1.1.2 Menjelaskan perkembangan
emosi siswa dan implikasinya dalam pembelajaran
|
||
1.1.3 Menjelaskan perkembangan
sosial siswa dan implikasinya dalam pembelajaran
|
||
1.1.4 Menjelaskan perkembangan
intelektual siswa dan implikasinya
dalam pembelajaran
|
||
1.1.5 Menjelaskan perkembangan
spiritual siswa dan implikasinya
dalam pembelajaran
|
||
1.1.6 Menjelaskan perkembangan
moral dan implikasinya dalam pembelajaran
|
||
1.1.7 Menjelaskan perkembangan
kepribadian siswa dan implikasinya dalam pembelajaran
|
||
1.1.8 Membedakan berbagai aspek
perkembangan siswa berdasarkan ciri-cirinya
|
||
1.2 Mengidentifikasi potensi peserta
didik dalam mata pelajaran yang diampu
|
1.2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri
siswa berbakat
|
|
1.2.2 Menjelaskan ciri-ciri
siswa yang memiliki potensi dan kemampuan tinggi dalam belajar
matematika.
|
||
1.2.3 Mengidentifikasi kesiapan
siswa dalam pembelajaran secara fisik, psikis dan kognisi
|
||
1.3 Mengidentifikasi
bekal-ajar
awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.
|
1.3.1 Mengidentifikasi
materi prasyarat sebagai bekal awal siswa
|
|
1.4 Mengidentifikasi kesulitan belajar
peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.
|
1.4.1
Mengidentifikasi macam kesulitan belajar matematika
1.4.2
Mengidentifikasi faktor- faktor kesulitan belajar siswa
dalam belajar
matematika
1.4.3 Menjelaskan
cara mengatasi kesulitan belajar matematika
|
|
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi dalam modul ini meliputi:
1. Perkembangan Fisik, Emosi, Sosial, Kepribadian, Intelektual, Moral dan Spiritual Siswa
2. Potensi dan Kesiapan Siswa dalam Belajar Matematika
3. Kesulitan Belajar Siswa
E. Saran Cara Penggunaan Modul
Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan dibawah:
E.1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh
Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis dilingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) maupun lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanakan secara terstruktur pada suatu waktu yang dipandu oleh fasilitator. Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada alur dibawah ini.
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai berikut,
a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari:
- latar belakang yang memuat gambaran materi
- tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
- kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
- ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
- langkah-langkah penggunaan modul
b. Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi A Pedagogik: Karakteristik Siswa SMP, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang iuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.
c. Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan menggunakan diskusi tentang materi, melaksanakan praktik, dan latihan soal/tugas/kasus.
Lembar kegiatan pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana menerapkan pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi.
Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.
d. Presentasi dan Konfirmasi.Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan. Fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan membahas secara bersama-sama. Peserta dan penyaji juga mereview seluruh materi yang ada dalam kegiatan pembelajaran.
e. Persiapan Tes Akhir
Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.
E.2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In
Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In-2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar pada alur berikut ini.

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai berikut,
a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :
- latar belakang yang memuat gambaran materi
- tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
- kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
- ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
- langkah-langkah penggunaan modul
b. In Service Learning 1 (IN1)
Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi A Pedagogik: Karakteristik Siswa SMP fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.
Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui Lembar kegiatan yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada IN1.
Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job learning.
c. On the Job Learning (ON)
Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi A Pedagogik: Karakteristik Siswa SMP, guru sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan pada in service learning 1 (IN1).
Guru sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjakan tugas-tugas yang ditagihkan kepada peserta.
Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada IN1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa Lembar kegiatan yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON.
Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning.
d. In Service Learning 2 (IN2)
Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. Pada bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran.
e. Persiapan Tes Akhir
Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.
E.3. Lembar kegiatan
Modul pembinaan keprofesian berkelanjutan kelompok kompetensi A Pedagogik: Karakteristik Siswa SMP terdiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang di dalamnya terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari.
Modul ini mempersiapkan Lembar kegiatan yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta, lembar kegiatan tersebut dapat terlihat pada tabel berikut.
Guru sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjakan tugas-tugas yang ditagihkan kepada peserta.
Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada IN1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa Lembar kegiatan yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON.
Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning.
d. In Service Learning 2 (IN2)
Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. Pada bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran.
e. Persiapan Tes Akhir
Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.
E.3. Lembar kegiatan
Modul pembinaan keprofesian berkelanjutan kelompok kompetensi A Pedagogik: Karakteristik Siswa SMP terdiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang di dalamnya terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari.
Modul ini mempersiapkan Lembar kegiatan yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta, lembar kegiatan tersebut dapat terlihat pada tabel berikut.
No
|
Kode LK
|
Nama LK
|
Keterangan
|
1.
|
LK1.1
|
Perkembangan sosial siswa
dan implikasinya
|
TM, IN1
|
2.
|
LK1.2
|
Integrasi nilai religius/spiritual
|
TM, ON
|
3.
|
LK1.3
|
Identifikasi kasus amoral
dan penanganannya
|
TM, ON
|
4.
|
Latihan KP 1
|
TM, ON
|
|
5.
|
LK2
|
Identifikasi Kesiapan, Ketidaksiapan siswa dan
materi prasayarat
|
TM, IN1
|
6.
|
Latihan KP 2
|
TM, ON
|
|
7.
|
LK3.1
|
Identifikasi kesulitan belajar siswa
|
TM, IN1
|
8.
|
LK3.2
|
Kesulitan belajar matematika
|
TM, ON
|
9.
|
Latihan KP 3
|
TM, ON
|